Wednesday, February 23, 2011

puisi Bapak BJ Habibie

I
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan, calon bidadari surgaku ....

II
Namamu Ainun
memang indah matamu..
selalu saja berbinar-binar
manakala kau  menatap suamimu
dengan sinar gelora penuh cinta

Namamu Ainun
memang tulus penglihatanmu
atas segala hal yang ada di sekelilingmu
ketajaman melihat dengan bola mata yang cantik
dan melihat dengan hati yang juga cantik

namamu Ainun….
yang mengorbankan karir doktermu
demi engkau menginginkan kedua putramu
menjadi doktor-doktor yang handal dan perkasa
betapa ikhlas kau meninggalkan masa depan cemerlang itu..
karena rangkulan ibu kepada anak kau anggap jauh lebih bermakna
itu yang selalu kau katakan kepadaku…
selalu saja kau anggap karir suami jauh lebih penting..
masa depan anak demikian pula…

Namamu Ainun..
penuh kesabaran menghadapi dunia yang semrawut ini..
tatkala hujatan batu menggelinding di atas kepala
menimpa suami terkasihmu dan keluarga besarmu…
matamu tetap lembut cantik menatap dunia
dipenuhi ayat-ayat suci menggema
karena kau tak pernah lepas dari kedua hal sakral itu..
bersujud senantiasa, dan membuka lembar demi lembar kitab sucimu…
kadang hanya setengah berbisik..
kau mengaji di sudut rumah dengan begitu khusyuk…
karena kau tahu persis segalanya  menjadi sumringah bila dilawan dengan doa
serta tawakal yang penuh tersebar di hati…

namamu Ainun
yang memiliki mata indah  kadang redup sejenak dan terpana
menyikapi apa kata orang tentang keluargamu
semua kau balas dengan senyum cantikmu..
karena hatimu yang juga cantik
selalu berupaya meraba segala hal dari sisi yang  indah-indah saja….

namamu Ainun..
yang telah terukir dalam hatiku, hati teman-temanku, hati saudara-saudaramu
terutama hati suami anak menantu dan cucu-cucumu
yang semua begitu penuh kasih menjalankan nikmat Allah selama ini

namamu Ainun…
yang akan menjadi sebongkah monumen di hatiku
yang kini kembali ke hariban Ilahi
dengan nyaman..
penuh damai
sebagaimana makna ayat-ayat suci yang selalu tersebut dari bibirmu
selalu…
selalu…..
dan selalu……

sebuah puisi dari seorang BJ Habibie yang diperuntukkan kepada istrinya, (alm) Hasri Ainun Habibie Besrari yang berpulang ke Rahmatullah pada Jumat, 22 Mei 2010 silam di Rumah Sakit Ludwig Maximilians - Universitat, Klinikum Gro'hadem, Muenchen, Jerman. Telah berulang kali saya membaca puisi ini dan berulang kali itu juga mulut saya hanya bisa terdiam membacanya, saya terharu, sangat terharu

Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiena imaamaa.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa.” (QS 25:74)
amin..

....

SABAR adalah separuh iman
dan setengahnya lagi adalah SYUKUR..

al hadits
thank you for inspiring me, teaching me a lot !
:)

...

klo kita bacain alfatihah untuk seseorang, Allah akan mengikat hati kita, dan ikatan Allah itulah yang paling kuat

-bu dini, pembina asrama IC
beliau selalu mengatakannya setiap bercerita tentang suaminya yg sedang studi di Mesir

Tuesday, February 15, 2011

please cover up your hair and body

why do muslim girls cover up their hair and body?
A non-Muslim guy: why do your girls cover up their hair & body?
Muslim guy: (smiled and got two candies, one covered and the other not and threw them into the dusty floor)
Muslim guy: If you were to choose one of them, which one would you choose?
non-Muslim guy replied: The covered one.
Muslim guy: And that's how we treat & see our women.

there is no doubt about it

Jika di halaman depan semua buku selalu tertulis :
"Mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada buku ini."
Maka Al Quran adalah satu-satunya buku yang di halaman awal langsung dijamin :
" Dzalikal kitabu laaroibafiih."
Inilah kitab yang tidak ada keraguan padanya

(QS. 2:2)

it's just my lord and I

bismillah :)

prayed


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Mereka berdoa, " Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir"

(Albaqarah : 286)

Monday, February 7, 2011

berapa waktu yang tersisa

Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?

Sunday, February 6, 2011