Wednesday, February 4, 2015

Surat Untuk Anakku

Anakku sayang,
kuingat ketika kau perkenalkan teman wanitamu kepada ibu
ada binar aneh dalam matamu

binar itu tak pernah ibu temui
selama puluhan tahun ibu membesarkanmu

meski kau gembira saat kau dulu dapat berjalan
tak ada binar itu

meski kau lega saat khitanmu telah sembuh
tak ada binar itu

meski kau bangga saat terdaftar di universitas yang kau idamkan
tak ada binar itu

meski kau telah lulus dan berhak menyandang gelar yang kau cita-citakan
tak kujumpai binar itu

ibu bertanya-tanya
binar apa itu ?
yang memancar ketika menceritakan
siapa dan bagaimana teman wanitamu

Ah, ibu tahu.
itulah binar cinta
sama seperti binar mata ayahmu
saat meminta ibu untuk jadi teman hidupnya

Anakku sayang,
binar itu makin berkilat-kilat
saat kau minta ibu ke rumah teman wanitamu
kau telah bertekad menjadi teman hidupnya

Ah, angan ibu melayang-layang
ingat saat ayahmu melamar ibu
dan binar mata yang berkilat-kilat ada juga di mata ayahmu saat itu

Anakku sayang,kini kau telah bersanding dengan teman wnaitamu
di matamu ada wajahnya dan di matanya ada wajahmu

katakan padanya
ibu juga mencintainya
sama dan seimbang seperti ibu mencintaimu

kalau dia belahan jiwamu
maka dia juga belahan jiwa ibu
karena anakku,
sampai kapanpun
engkau tetap menjadi belahan jiwa ibu

Posted by Yudhi Ferraro